Jumat, 26 April 2013

Lingkungan Hijau Sebagai Paru - Paru Dunia

            Sebutan paru – paru dunia tidak asing lagi bagi kita, dikatakan paru – paru dunia karena dapat menghasilkan udara yang bersih bebas polusi. Terutama pada pohon atau tumbuhan menyerap karbondioksida, karbonmonoksida, dan gas – gas beracun lainnya sehingga tidak membuat pernafasan terganggu. Lingkungan hijau memberikan kenyamanan dan kesegaran pada setiap manusia yang menikmatinya. Penghijauan dapat menjanjikan lingkungan yang kaya dengan oksigen bermanfaat bagi kehidupan. Semakin banyak pepohonan di sekitar kita maka semakin besar pula potensi untuk mendapatkan udara yang bersih. Struktur bangunan tanpa diimbangi dengan pohon-pohon akan terasa gersang, sebaliknya bila sekitarnya ditanam pohon serta ditata dengan baik akan nampak hijau dan asri.
            Pentingnya lingkungan hijau sebagai paru – paru dunia agar tidak terjadi efek global warming yang saat ini mulai terjadi di negara kita karena kurangnya penghijauan. Tanpa penghijauan lingkungan akan mengalami polusi akibat dari asap kendaraan dan pabrik yang berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Selain itu ulah tangan jahil mereka merusak atau menebang dan menggunduli hutan sehingga terjadi banjir dan tanah longsor. Hal tersebut tentu merugikan banyak orang. Penanaman pohon menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil hasilnya oleh masyarakat melalui budidaya bercocok tanam pada lahan perkebunan. Bantuan yang dilakukan masyarakat sangatlah penting untuk membantu kelestarian meskipun hanya melakukan hal - hal mulai dari yang paling mudah sehingga besar manfaatnya.

            Berbicara tentang paru – paru dunia, tentu perhatian kita mengarah pada udara yang dihasilkan oleh tumbuhan. Gas – gas yang dihasilkan sangat berguna bagi tubuh manusia, lingkungan hijau menghasilkan oksigen. Penyerapan karbondioksida oleh tumbuhan dalam mengurangi pencemaran karbondioksida di udara. Karbondioksida ini disimpan di dalam jaringan tumbuhan (kayu) yang kemudian kayu ini berguna bagi manusia. Suatu laporan menyebutkan bahwa sebatang pohon selama hidupnya diprediksi mampu menyerap 7.500 gram karbon. Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat sehingga, suhu disekitarnya menjadi sejuk dan nyaman.
            Karena alasan inilah tumbuhan dikenal sebagai pelaku carbon sinks. Sumber lain menyebutkan bahwa secara taksiran kasar, dalam satu hari sebatang pohon menyerap karbondioksida antara 20 dan 36 gram per hari. Sebuah tumbuhan memproduksi udara kaya oksigen dengan hasil estimasi ilmiah menunjukkan bahwa dalam sejam satu lembar daun memperoduksi oksigen sebanyak 5 ml. Selain itu pepohonan juga dapat memberikan perlindungan misalnya terhadap teriknya sinar matahari, angin kencang, dan penahan debu. Bahkan di wilayah Indonesia telah dilakukan penanaman seribu pohon guna mendukung “Menuju Indonesia Hijau”. Penghijauan yang dikembangbiakkan juga berguna untuk penelitian dan pendidikan. Dengan menyimak uraian diatas, maka tak diragukan lagi bahwa pemanasan global harus dihentikan.
            Dan pelaksanaan penghijauan lingkungan dimulai dari keluarga sebagai masyarakat terkecil ikut berpartisipasi dengan menanam tanaman di lingkungan kebun sekitar rumahnya dan dengan bersatunya seluruh anggota keluarga satu dengan yang lainnya dapat menciptakan suasana yang hijau dan sejuk melalui gerakan penghijauan. Dan buat pemerintah Indonesia, kurangi ijin penebangan hutan dan lebih banyak melakukan gerakan penghijauan kembali lahan-lahan yang gundul, sehingga tercipta hutan yang indah, bersih dan dapat berfungsi kembali sebagai paru-paru dunia yang sehat.
            Akhirnya dapat kita simpulkan bahwa penghijauan di sekitar lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup, dapat mengurangi polusi udara yang berlebihan. Selain itu, pohon-pohon yang sudah ada harus dijaga kelestariannya demi generasi sekarang dan akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar