Sebutan paru
– paru dunia tidak asing lagi bagi kita, dikatakan paru – paru dunia karena
dapat menghasilkan udara yang bersih bebas polusi. Terutama pada pohon atau
tumbuhan menyerap karbondioksida, karbonmonoksida, dan gas – gas beracun
lainnya sehingga tidak membuat pernafasan terganggu. Lingkungan hijau
memberikan kenyamanan dan kesegaran pada setiap manusia yang menikmatinya.
Penghijauan dapat menjanjikan lingkungan yang kaya dengan oksigen bermanfaat bagi
kehidupan. Semakin banyak pepohonan di sekitar kita maka semakin besar pula
potensi untuk mendapatkan udara yang bersih. Struktur bangunan tanpa diimbangi
dengan pohon-pohon akan terasa gersang, sebaliknya bila sekitarnya ditanam
pohon serta ditata dengan baik akan nampak hijau dan asri.
Pentingnya
lingkungan hijau sebagai paru – paru dunia agar tidak terjadi efek global
warming yang saat ini mulai terjadi di negara kita karena kurangnya
penghijauan. Tanpa penghijauan lingkungan akan mengalami polusi akibat dari
asap kendaraan dan pabrik yang berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Selain itu
ulah tangan jahil mereka merusak atau menebang dan menggunduli hutan sehingga
terjadi banjir dan tanah longsor. Hal tersebut tentu merugikan banyak orang. Penanaman
pohon menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non
kayu yang dapat diambil hasilnya oleh masyarakat melalui budidaya bercocok
tanam pada lahan perkebunan. Bantuan yang dilakukan masyarakat sangatlah
penting untuk membantu kelestarian meskipun hanya melakukan hal - hal mulai
dari yang paling mudah sehingga besar manfaatnya.
Berbicara
tentang paru – paru dunia, tentu perhatian kita mengarah pada udara yang
dihasilkan oleh tumbuhan. Gas – gas yang dihasilkan sangat berguna bagi tubuh
manusia, lingkungan hijau menghasilkan oksigen. Penyerapan
karbondioksida oleh tumbuhan dalam mengurangi pencemaran karbondioksida di
udara. Karbondioksida ini disimpan di dalam jaringan tumbuhan (kayu) yang
kemudian kayu ini berguna bagi manusia. Suatu laporan menyebutkan bahwa
sebatang pohon selama hidupnya diprediksi mampu menyerap 7.500 gram karbon.
Dengan banyaknya pohon akan menurunkan suhu setempat sehingga, suhu
disekitarnya menjadi sejuk dan nyaman.
Karena
alasan inilah tumbuhan dikenal sebagai pelaku carbon sinks. Sumber lain
menyebutkan bahwa secara taksiran kasar, dalam satu hari sebatang pohon
menyerap karbondioksida antara 20 dan 36 gram per hari. Sebuah tumbuhan
memproduksi udara kaya oksigen dengan hasil estimasi ilmiah menunjukkan bahwa
dalam sejam satu lembar daun memperoduksi oksigen sebanyak 5 ml. Selain itu pepohonan
juga dapat memberikan perlindungan misalnya terhadap teriknya sinar matahari,
angin kencang, dan penahan debu. Bahkan di wilayah Indonesia telah dilakukan
penanaman seribu pohon guna mendukung “Menuju Indonesia Hijau”. Penghijauan
yang dikembangbiakkan juga berguna untuk penelitian dan pendidikan. Dengan
menyimak uraian diatas, maka tak diragukan lagi bahwa pemanasan global harus
dihentikan.
Dan pelaksanaan penghijauan lingkungan
dimulai dari keluarga sebagai masyarakat terkecil ikut berpartisipasi dengan
menanam tanaman di lingkungan kebun sekitar rumahnya dan dengan bersatunya
seluruh anggota keluarga satu dengan yang lainnya dapat menciptakan suasana
yang hijau dan sejuk melalui gerakan penghijauan. Dan buat pemerintah
Indonesia, kurangi ijin penebangan hutan dan lebih banyak melakukan gerakan
penghijauan kembali lahan-lahan yang gundul, sehingga tercipta hutan yang
indah, bersih dan dapat berfungsi kembali sebagai paru-paru dunia yang sehat.
Akhirnya
dapat kita simpulkan bahwa penghijauan di sekitar lingkungan sangat penting
bagi kelangsungan hidup, dapat mengurangi polusi udara yang berlebihan. Selain
itu, pohon-pohon yang sudah ada harus dijaga kelestariannya demi generasi
sekarang dan akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar